Patung Kayu dari Tanimbar

Wood Sculpture from Tanimbar

Terletak di tepi negeri ini, Indonesia dan berbatasan langsung dengan Australia dan Timor Leste, itulah Kepulaun Tanimbar, sesaat setelah pesawat mendarat di Saumlaki yang berada di Pulau Yamdena, ibu kota Kabupaten Maluku Tenggara Barat yang meliputi wilayah Kepulauan Tanimbar. Dan setelah diskusi singkat diputuskan untuk terlebih dahulu mengunjungi kerajinan pahat kayu khas Tanimbar di Desa Tambur.

Berjarak 18 kilo meter dari Saumlaki dapat dicapai dalam waktu 30 menit dengan menggunakan mobil. Memasuki mulut Desa Tumbur yang berada di posisi yang lebih tinggi, di depan mata akan disuguhi pemandangan Desa Tumbur dengan background laut yang sungguh mempesona.

Di Desa Tumbur ini, pemahat kayu kerajinan khas Tanimbar bisa ditemui hampir di setiap rumah. Dengan bahan dasar kayu hitam para pemahat dengan ketelitian tinggi membuat kerajinan pahatan kayu.

Sebagian besar motif berupa para tetua dengan posisi jongkok lengkap dengan busur dan anak panah, perahu dengan para prajuritnya, yang terispirasi oleh kondisi suku-suku yang ada di Kepulauan Tanimbar yang pada jaman dahulu yang gemar berperang.

Pada saat-saat tertentu seperti ketika pemerintah mengadakan Sail Banda, Pulau Yamdena banyak disinggahi para wisatawan yang tentunya juga berkunjung ke desa Tumbur.

Selain pahatan kayu di sini bisa dijumpai pengerajin tenun ikat khas Tanimbar yang dibuat dengan alat tenun yang masih sangat tradisional.

Tanpa terasa matahari sudah mulai tenggelam, kamipun bergegas kembali ke hotel. Karena esok kami akan situs Perahu Batu dan Tangga Batu yang berasal dari jaman megalitikum.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *